PENGALAMAN TES SKD CPNS 2019

Saya akan bercerita pengalaman tes CPNS SKD 2019, namun sebelumnya saya akan bercerita perjalanan menuju kesana.

Saya resign dari pekerjaan kedua pada akhir bulan Oktober 2019. Pendaftaran CPNS 2019 dibuka  bulan November. Saya mendaftar cpns dan memilih formasi ahli pengawas mutu pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, kuotanya hanya satu orang. Saya resign bukan karena ingin mendaftar cpns, melainkan ingin mencari pengalaman lain, dan memang bertepatan dengan pendaftaran cpns. Saya membuka web BKN lalu segera mengisi form. Hal terkonyol yang saya lakukan adalah saya mengupload dokumen akreditasi perguruan tinggi dengan tahun yang berbeda pada saat saya lulus. Saya malahan mengunggah akreditasi yang terbaru. Pada saat itu saya berpikir “wah kayanya udah ga lolos administrasi nih”, sudah terlanjur saya selesaikan pendaftaran sehingga sudah tidak bisa diganti dokumennya.

Karena  sudah merasa pesimis, ya sudah lah saya fokus untuk mencari pekerjaan yang lain. Di bulan November tepatnya tanggal 8, saya mengikuti rekruitment PT Charoen Pokphand Indonesia di Fapet UNDIP. Di pamfletnya sih seperti bebas bagi siapa saja yang berminat bisa datang di hari tersebut. Dan ternyata waktu saya sudah masuk ruangan aula rekruitmen, mereka para rekruiter menjelaskan bahwa hanya mengundang yang mereka nilai menarik dari segi CV, dan yang datang pada hari itu absolutely yang sudah dapat email undangan. Saya kirim email tapi saya tidak dapat undangan, jadi sebenernya saya tidak diharapkan haha (asem dalam hati).

Terlanjur sudah ada di lokasi ya sudah saya ikut prosesnya dan mereka juga menerima pelamar yang datang tanpa diundang. Setelah company profile (meski saya melewatkan hampir seluruh penjelasan), acara selajutnya yaitu psikotest.  Ada sekitar 100 orang lebih yang mengikuti rekruitmen. Setelah psikotest tahap pertama selesai yakni berupa soal soal logika yang hanya bisa dikerjakan 10 menit, para peserta disuruh keluar untuk menunggu hasilnya. Hanya 50 orang saja yang bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. Alhamdulillah saya termasuk dalam 50 orang tersebut. Psikotest selanjutnya berupa menggambar lalu istirahat untuk sholat jumat.

Setelah sholat jumat, lanjut psikotest gambar lagi. Kemudian semua peserta disuruh menunggu di luar ruangan untuk dipanggil interview. Ini adalah DAMN MOMENT I EVER HAD. Saya baru dipanggil setelah maghrib, dan peserta tinggal beberapa orang doang. Saya juga merasa bodoh, kenapa mau maunya nungguin sampe malem, mungkin karena penasaran sih belum pernah ikut rekruitmennya CP. Tapi ini jujur menyebalkan sekali, rekruiternya hanya 3 orang, mewawancarai 50 orang, dalam waktu rata-rata 20-30 menit per orang. Tiba giliran saya dipanggil dengan mata sudah ngantuk, lelah menunggu, dan interview berlangsung sangat cepat, entah apa yang saya bicarakan dengan mas mas nya, ga jelas banget, penempatannya juga di Sidoarjo, Jawa Timur (too far for me). Akhirnya saya pulang, sampai rumah sekitar jam 10 malem. DAMN !!!

Saya dapat panggilan lagi di Semarang, yaitu PT. Miguno yang saya lamar via Jobstreet. Posisi yang saya lamar adalah staf gudang. PT Miguno ini punya anak perusahaan namanya PT. Karya Tunas Gemilang, perusahaan ayam petelur di Boja, Kendal. Dan posisi yang saya lamar akan ditempatkan disana. Saya seharusnya interview hari Rabu, 11 Desember 2019, saya minta reschedule karena belum menyiapkan berkas harus print dulu. Pemberitahuan lewat sms dan itu sudah sore hari. Saya interview hari kamisnya. Nah, sebetulnya saya  pernah mendengar kabar kalau di perusahaan ini kurang menyenangkan, karena karyawannya sering keluar. Teman saya pun hanya bekerja selama satu bulan. sebelum saya interview saya sudah bertanya kepada teman saya tersebut bagaimana pengalamannya selama disana. Yaahh memang bikin kita jadi malas untuk interview sih, tapi lagi-lagi karena saya penasaran seperti apa, ya sudah saya berangkat.

Ternyata eh ternyata, lokasi kantornya ada di tengah pasar di Semarang. Mirip kayak kios gitu, dari luar tampak kecil sekali untuk ukuran perusahaan. Pas sudah masuk dalamnya, waw memanjang dan banyak ruangan, beda sekali dengan tampilan luarnya. Ketika itu yang ikut interview ada sekitar 5 orang. Semua menunggu giliran bertemu dengan HRD nya. Saya sudah siap untuk psikotest lagi, dan ternyata eh ternyata HRD hanya melakukan wawancara. 

Tiba giliran saya untuk bertemu ibunya. What a pressured moment. DAMN. Saya merasa tertekan saat wawancara, ternyata apa yang diceritakan teman saya yang pernah bekerja di sana itu adalah benar adanya. Sistem kerja disana, kerja masuk jam 8 pagi, pulang jam 5 sore. Tapi sering overtime kalau misal ada bongkaran obat, karena staf gudang ya berarti harus siap siaga kalau ada barang masuk. Tidak ada libur di hari Minggu, jadi liburnya hari lain, gantian sama staf gudang lain. Kalau ada tanggal merah hari libur nasional tetep masuk. Jika ijin kerja maka potong gaji. Cuti baru bisa didapatkan setelah setahun. Fasilitas mess satu kamar untuk 4 orang. Saya dengar cerita dari teman saya, kondisi messnya seperti itu (bisa membayangkan) kasurnya tipis, kadang ada kalajengking masuk, banyak nyamuk. Saat ibunya bertanya “bagaimana, siap bekerja?”, saya reflek menjawab “saya pertimbangkan dulu Bu”, lalu ibunya berkata “kalau begitu prosesnya saya cukupkan disini, karena masnya mau pertimbangkan dulu, kalau masnya siap bersedia, saya lanjutkan ke user untuk langsung nego gaji”. Intinya karena sudah tidak yakin, saya memilih tidak mengiyakan dahulu. Saya belum siap dengan kondisi yang seperti itu, dan buat apa dilanjutkan kalau nanti saya tidak betah. Saya berani bertaruh kalau gaji yang didapat kemungkinan besar, tapi dengan kondisi yang demikian? hmmmm

Panggilan  yang ketiga datang dari perusahaan kemitraan ayam broiler yang baru berdiri, namanya PT. Trisula. Saya melamar ke bagian admin finance dan sales. Meskipun belum pernah di posisi itu, ketika di pekerjaan kedua sedikit banyak saya memahami job desk dari admin finance dan sales. Saya dipanggil interview ke Magelang. Sampai di sana ternyata sudah cukup ramai oleh pelamar. Saya mengisi form lamaran dan menungu giliran dipanggil. Saya diwawancarai oleh mas-mas dan ditanya seputar jobdesk dan pengalaman bekerja di kerjaan terakhir. Inti dari interview yang saya jalani saat itu, entah mungkin saya dalam kondisi kurang sehat, interview berjalan dengan kurang menarik, saya menjawab sekedarnya sesuai apa yang ditanyakan, dan saya merasa aneh juga kenapa saya dilontarkan pertanyaan mengenai kepemimpinan, cara mengatur orang lain, lalu bagaimana menghadapi karyawan lain yang bandel, bagaimana kamu mengisi waktu luang ketika di mess kantor. Saya tidak mengerti, posisi admin ya admin, mengurus administrasi. Kalau ngomongin kerja tim, ya jelas we do that, absolutely do that. But, sebagian besar pekerjaan semua admin ya jelas masalah administrasi, kecuali kalau saya daftarnya supervisor, TS atau PPL yang kaitannya sama orang. Jika terkait orang lain, rekan kerja lain yang ada sangkut pautnya dengan pekerjaan kita, jelas tentu kita adaptasi dengan mereka, jika ada keterlambatan dari mereka tentu kita ingatkan. Gimana caranya pekerjaan kita selesai sesuai target. Entah saya nya yang kurang nangkep, atau kurang jelas jawabnya.

Saya heran lagi ketika ditanya, gimana menghadapi rekan lain yang bandel. Jadi sebenernya isinya kantor itu orang bandel semua apa gimana, kok bisa mereka diterima? I absolutely understand how work environment in perusahaan kemitraan. Lagi lagi apa karena saya kurang jelas jawabnya atau saya tidak nangkap kemauan pewawancaranya jadi saya jawab sekedarnya saja. Dan pertanyaan teraneh yang saya dapat adalah, bagaimana cara beradaptasi dengan orang baru. Welllll, kalau saya fresh graduate mungkin masih relatable, tapi kalau mas nya mau lihat CV saya, saya sudah bekerja di dua tempat kerja dengan lingkungan yang sangat berbeda. Bukannya bermaksud sombong, tapi ya tolong lah, tanyanya agak berkaitan dengan pekerjaan, studi kasus gitu terkait pekerjaan. Alhasil saya jawabnya ya sekenanya saja, adaptasi ya adaptasi, seiring waktu juga akan akrab dengan sendirinya. Kata masnya kalau lolos, seminggu lagi akan dikabari. Setelah satu minggu berlalu tidak ada kabar fix berarti saya tidak lolos.

Interview selanjutnya datang dari PT. Amanah, kemitraan ayam broiler juga. Saya melamar sebagai admin logistik, sesuai dengan pengalaman terakhir saya. Saya tidak tau kenapa, tapi saya merasa excited ketika dapat panggilan, semoga bisa lolos di perusahaan ini. Saya berangkat hari Senin tanggal 30 Desember ke Bawen, Semarang. Suasana yang saya rasakan ketika masuk di kantornya adalah orang-orangnya ramah. Saya mengisi formulir lamaran yang terasa aneh karena formatnya sama persis dengan PT. Trisula. Hanya beda kop lamarannya saja. Wkwkwk apa jangan-jangan satu perusahaan ya.

Saya dipanggil ke ruangan untuk wawancara berhadapan dengan 3 orang yaitu HRD, Kepala Unit, dan Supervisor produksi dari Head office. Wawancara berjalan dengan lancar dan menarik. Penempatan untuk adm logistik ada di Purwokerto atau Temanggung. Saya memilih di Purwokerto. Info dari HRD, pengumuman selanjutnya dikabarkan 1 minggu lagi. Saya berharap lolos sih sebenernya. Hehehe. Seminggu berlalu, karena saya tidak sabaran, saya iseng tanya ke mbak HRDnya. Katanya kontak saya sudah dikirim ke kepala unit Purwokerto untuk interview selanjutnya. Oke lah kalau begitu saya tunggu infonya. Di suatu hari Rabu pagi yang agak mendung, tiba-tiba ada pesan whatsapp masuk. Ternyata panggilan PT Amanah Purwokerto. Dan konyolnya saya disuruh datang siang jam 2 hari itu juga. Karena jarak rumah ke purwokerto hanya 2 jam.an, saya  iyakan untuk datang.

Di perjalanan hujan lebat, saya khawatir agak terlambat karena sering berhenti di jalan. Ditambah saya nyasar ke lokasi yang salah karena di Purwokerto ada perumahan yang namanya sama tapi beda lokasi. Saya tiba di kantor dan langsung mengisi form lagi, lagi?? Saya menunggu giliran dipanggil, dann ternyata saya bertemu dengan mas mas supervisor dari HO yang sempat mewawancarai saya di Bawen. Saya diwawancarai hanya oleh kepala unitnya. Saya menjawab dengan mantap pertanyaan bapaknya terkait jobdesk terkait logistik. Lalu bapaknya nanya gaji saya berapa di kerjaan kemarin. Lalu bertanya apakah saya punya keluarga atau saudara di Purwokerto. Saya tidak punya siapa-siapa di Purwokerto kecuali teman. Hiks hiks. Wawancara selesai lumayan cepat. Info lolos tidak nya menunggu 1 minggu lagi. Saya berharap untuk bisa lolos. Tapi... 3 hari setelah wawancara itu, saya iseng cek kontak bapaknya yang wawancara saya, dann tiba tiba foto profilnya hilang, dan muncul tulisan INVITE, fix saya sudah diblokir oleh bapaknya alias saya tidak lolos. Kenapa harus diblokir juga ya? Apa karena tidak mau saya ganggu dengan  pertanyaan kepastian hasil? Haha. Ya sudah lah.

Waktu menunjukkan sudah memasuki Bulan Januari 2020. Sebetulnya ada satu kabar baik yang belum saya ceritakan, yaitu saya lolos administrasi CPNS 2019. Pengumumannya tanggal 16 Desember 2019. Perasaan saya gelisah, pasrah, karena menduga tidak lolos karena salah upload tahun akreditasi. Permintaan orang tua yang ingin saya ikut tes cpns tidak bisa saya penuhi karena kesalahan bodoh di tahap administrasi. Saya mulai membuka web BKN dan login untuk tahu hasil administrasinya. “Selamat anda lolos tahap administrasi”. Saya lemas, speechless, wanna cry, seolah bunga bunga harapan mulai mekar kembali. Semangat saya memuncak kembali. Masih ada harapan, Tuhan masih memberi saya kesempatan. Saya tidak boleh menyia-nyiakan.

Di awal bulan Januari 2020, ketika saya mulai merasa muak sendiri, jengah sendiri atas proses rekruitmen yang saya datangi, saya berpikir apakah saya tidak sebaiknya untuk mulai belajar untuk persiapan tes CPNS nanti. Lupakan sejenak masalah interview, masalah cari kerja. Orang tua juga lebih menghendaki saya untuk fokus CPNS. Saya teringat bagaimana cemasnya saya jika tidak lolos administrasi, dan ketika ternyata lolos saya malah menyia-nyiakan, tidak mempersiapkan dengan baik. Kalaupun saya mendapatkan pekerjaan baru saat itu, belum tentu bisa fokus untuk belajar, dan harus mengajukan ijin untuk tes cpns, baru masuk kerja kok udah ijan ijin, buat tes cpns lagi. Ckckck. Tantangan terberat adalah ketika saudara, teman, menanyakan kabar kita, kesibukan kita, dan kita jawab kita tidak bekerja alias nganggur, meski mencari pekerjaan adalah bentuk pekerjaan juga. Berusaha untuk cuek, bodo amat, tidak ingin terbebani dengan judgement orang lain.  Kegiatan yang bisa buat fokus adalah belajar, baca buku, tiap hari saya menghafal pasal pasal UUD 1945, baca sejarah NKRI, penjajahan Belanda, Jepang. Latian soal soal CPNS. Motivasi saya adalah saya harus lolos SKD CPNS, teman saya bisa jadi PNS, maka saya pun harus bisa !

Pengumuman jadwal tes pun keluar, saya dapat tes tanggal 8 Februari 2020 di GOR Samapta Magelang. Nah menjelang tanggal tersebut, ternyata ada panggilan dari SL Corp Purwokerto tanggal 6. Saya hampir lupa pernah melamar di sana karena sudah sebulan lebih. Saya putuskan untuk datang, siapa tau memang rezekinya di sana. Orang tua sempat melarang tidak usah datang, fokus cpns dulu saja. Memang dasarnya saya tukang ngeyel, saya memutuskan tetap datang meski harus bertengkar dengan orang tua. Saya berangkat hari kamis pagi, sampai di sana suasana kantor terlihat ramai. SL Corp adalah perusahaan kuliner yang sudah banyak cabang dan brand di Jateng, DIY, dan Jatim. Sudah banyak antrian pelamar, saya duduk menunggu dipanggil. Syukurnya pelamar kebanyakan lulusan UNSOED, jadi bisa ngobrol, meski angkatan beda 2 tahun lebih muda. Wkwkwk. Saya dipanggil masuk, bertemu dengan seorang laki-laki yang masih muda, tapi wajahnya sudah terlihat malas ketemu orang. Saya memperkenalkan diri, dan wawancara pun berlangsung dengan lumayan cepat. Intinya hanya ngomongin kenapa saya resign, nanya gaji, masalah penempatan. Wawancara yang kurang hidup suasananya. Info lolos tidaknya menunggu 1 minggu.  Baiklah, lalu saya pulang. Oh ya, saya melamar sebagai kepala gudang.

Tibalah hari H, hari pertempuran, tes CPNS. Ngomong-ngomong ini kedua kalinya saya ikut CPNS, terakhir kali saya ikut tahun 2017. Saya berangkat jam 9 dari rumah, tesnya mulai jam setengah 1 siang, jadi jam 11 harus sudah di lokasi untuk registrasi. Biasanya kalau ikutan tes CPNS bakal ketemu sama temen lama, entah temen SD, SMP, SMA apa kuliah. Dan beneran, saya bertemu dengan teman SMP, dan Kuliah. Sama sama melamar formasi yang sama. Bismillah, semoga saya bisa. Tes dimulai tepat waktu pukul 12.30 WIB. Saya mengerjakan TWK terlebih dahulu, menurut saya agak lumayan susah karena kebanyakan soalnya lebih kepada penerapan pancasila, bhineka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa susah? Karena menurut saya tidak pasti, bisa jadi itu jawaban ternyata penerapan sila kedua, atau sila pertama, sama sama mengandung unsur kebaikan. Pasal-pasal UUD yang saya hafalkan tidak keluar sama sekali, sedih saya.... 

Lalu saya mengerjakan TIU, soal-soalnya tidak terlalu susah, saya bisa mengerjakan dengan cepat, tidak perlu mikir lama kayak TWK. Kemudian lanjut ke TKP. Nah ini juga susah menurut saya. Semua jawaban terlihat benar semua. ya Allah. Mikirnya lama sekali milih jawaban yang terbaik. Mana tulisan soalnya kecil sekali, mungkin ukuran font 10 pt, mata saya jadi sakit, agak pusing waktu baca. Saya habiskan waktu yang tersisa untuk mengerjakan soal yang masih belum saya jawab. Daaann.. jeng jeng.. hasilnya nilai TWK 105, TIU 150, TKP 135, total 390. Alhamdulillah lolos passing grade. Lumayan besar juga totalnya. Optimis lolos dah. Wkwkwk

Saya keluar lalu sholat, buka handphone, ngabari orang tua kalau udah selesai. Di lokasi tes disediakan layar monitor untuk menampilkan hasil tes secara LIVE. Jadi nilai pada saat sesi itu bisa langsung dilihat oleh publik. Langsung diperingkat juga dari nilai tertinggi hingga terendah. Setelah sholat, saya melihat layar monitor untuk tahu saya peringkat berapa. Dan saya ada peringkat 9, peringkat 1 skornya 400 lebih. Waaaw hebatnya mereka. Pada saat itu langsung berpikir wah saya tidak lolos nih, karena nilai saya saja di peringkat 9. Sedangkan yang diambil ke tahap selanjutnya hanya 3 orang karena kuota formasi yang saya daftar Cuma 1 orang. Misal peringkat 1 sampai 8 sudah terisi oleh 3 pelamar dari formasi pengawas mutu pakan, ya sudah berarti saya tidak lolos. Saya tes pada sesi dimana ada 4 formasi. Kalau memang rejeki, bisa jadi saya bisa lolos masuk 3 besar. sempat mikir apa karena saya terlalu ngeyel sama orang tua ya, jadinya agak sulit begini. Hehehe 

Keesokan harinya saya iseng cek diwebsite BKPPD magelang untuk melihat hasil SKD, dan ternyata adaaa.. dengan berdebar saya membuka filenya, dan jeng jeng.. saya tidak lolos ke peringkat 3 besar. nilai mereka tinggi-tinggi sekali, nilai saya bertengger di peringkat ketujuh. Hmmm saya cerita ke orang tua saya, saya sedih apalagi mereka. Ya sudahlah belum rejeki.

Begitulah cerita singkat SKD CPNS 2019 versi saya. Semoga bermanfaat untuk kalian.





Komentar