sedikit cerita Motivasi untuk kalian untuk para Colorblindness



Hei, selamat berjumpa lagi, bagaimana kabar kalian? Semoga selalu sehat.

Kali ini saya akan kembali menceritakan kisah saya, tentunya sebagai mahasiswa peternakan fakultas peternakan universitas jenderal soedirman purwokerto. Semoga tidak bosan ya. Hehe

Semester empat telah dimulai, kegiatan perkuliahan mulai berjalan seperti biasa. Seperti biasa akan ada banyak praktikum, banyak laporan, banyak tugas, namun hanya ada dua ujian, yaitu ujian tengah semester dan akhir semester. Sejauh ini saya merasa menikmati kuliah di peternakan. Dan tentunya tetap berusaha meraih yang terbaik baik di bidang akademik maupun bukan. Indeks prestai, ya indeks prestasi, alhamdulillah tiga kali mendapat hasil IP dan semuanya terbilang baik. Selagi kita mampu untuk belajar, berusaha, hasil yang baik pun tentu akan diperoleh. 

Yang akan saya ceritakan bukanlan bagaimana IP, bagaimana meraih IP yang baik, karena itu berbeda untuk masing-masing orang, dan setiap orang mempunyai pandangann berbeda tentang IP. Dan menurut saya sih everything is important. Selagi kita bisa, selagi kita masih mampu berjuang, kenapa tidak, tapi jangan terlalu obsesi. saya ingin mengungkapkan bagaimana sih kita mahasiswa yang memang kenyataanya memiliki IP yang tergolong bagus, menghadapi berbagai persoalan nanti. Sebelumnya, saya akan bercerita, semenjak saya masuk ke semester 4 atau mungkin semester 3 kemarin, banyak dosen yang selalu berkata bahwa, kalian mahasiswa jangan hanya mempunyai nilai IP tinggi. Banyak sekali kasus, mahasiswa yang memiliki IP diatas 3.5 ketika diuji pendadaran tidak bisa menjjawab pertanyaan yang hanya membutuhkan pemahaman dan penalaran. Bahkan ditanya siapa nama Dekan pun tidak tau. Ah benar-benar kebangetan.

Di sisi lain, ada juga dosen yang memang menyeru-nyerukan mahhsiswa untuk selalu giat belajar supaya mendapat hasil yang maksimal. Ya sebenarnya menurut saya, mungkin ada hubungan antara IP yang tinggi dengan proses yang dijalani. IP tinggi tapi bisa diuji kepahamannya berbeda dengan IP tinggi tapi lupa materi atau bingung. IP tinggi bisa dicapai karena memang mahasiswanya pintar dan mudah paham, atau dengan belajar semalam suntuk. Nah untuk mahasiswa yang mudah paham pun belum tentu juga jarang belajar. Bisa jadi dia memang selalu belajar, tapi bukan dalam arti belajar duduk tenang sambil membaca dengan serius. Dia mungkin paham karena saat kuliah selalu memperhatikan, menangkap perkataan dosen, mencatat, mengingat, selalu tekun mengerjakan tugas,  dan sesekali membaca materi. Atau mungkin dia lebih dahulu membaca materi dan senantiasa memperdalam ilmunya dengan caranya sendiri. Siapa yang tahu??

Dan yang saya ingin ungkapkan adalah kekhawatiran kelak nantinya, dan pun jika saya mendapat IPK yang tinggi di akhir (amiin) apakah bisa melalui ujian pendadaran itu. Ujian yang kata dosen penuh dengan segala faktor, emosi, trik, dsb. Saya khawatir saya tidak bisa mengungkapkan apa yang ada di dalam pikiran. Saya masih termasuk orang yang mudah gugup, saya khawatir pertanyaan yang sepele justru tidak bisa saya jawab. Saya hanya merasa malu jika mempunyai IPK tinggi namun pemahaman dan penalaran saya tidak berkembang. 

Hehe, bukan saya sombong karena sudah bisa memperkirakan IP sendiri, tapi saya hanya tidak ingin seperti itu, dan ingin merubah pola belajar saya mumpung masih semester 4.  Ada kutipan yang menyatakan, Jalani kehidupan kampus dengan versimu sendiri. Dan versi saya adalah berusaha yang terbaik dalam segala hal, selalu meyakini proses adalah penting. Karena tidak semua hasil bekorelasi positif dengan proses. Bangga lah jika kamu lebih lelah, banggga lah jika kamu lebih sedih, banggalah jika kamu lebih susah, karena kita harus percaya kebahagiaan akhir selalu ada untuk semua makhluk Tuhan.

dan kalimat terakhir di tulisan ini, untuk kalian para manusia istimewa yang memiliki penglihatan istimewa baik partial colorblindness or total colorblindness, terutama yang hendak memilih masa depannya lewat perkuliahan, pilihlah sesuai kemampuan kalian, tetap ikuti aturan yang ada, karena menurut saya, aturan yang berpihak akan memberi efek baik dari sisi psikologis, kita menjadi tidak merasa terkekang dan takut. pilihlah sesuai apa yg kalian dan mata kalian mau. lalu berjanjilah kalian dan mata kalian akan selalu bersinergi, selalu menguatkan satu sama lain. berjanjilah kalian harus lebih kuat dari orang lain yang normal.

semangat !!! Maju terus pantang menyerah !!   

Komentar