Aku
tidak tau dari mana harus memulai, karena ini seharusnya dimulai sejak aku
lahir. Kenapa aku harus bercerita tentang ini.? Kenapa aku harus ungkapkan
perasaan ini? Mungkin agar orang lain mengerti, namun bagiku tidak akan ada
yang mengerti kecuali aku dan ‘teman-temanku’, bahkan ibuku mungkin tidak bisa
mengerti.
Aku
terusik oleh perasaanku sendiri untuk menulis ini, padahal sebelumnya aku
justru enggan untuk menceritakan tentang hal ini. Aku melihat di luar sana
masih ada orang yang mempermasalahkan ini. Masih ada orang yang membuat ini
sebuah lelucon. Masih ada orang yang mengejek. Tapi memang, tidak bisa aku
menghilangkan ini semua, tetap akan ada orang yang mempermasalahkan ini, tetap
ada orang yang mengejek kami. Karena kesempurnaan itu telah melekat pada diri
mereka. Kesempurnaan itulah yang membuat kami semakin terkurung, teraniaya,
tertindas.
Bentuk
kesempurnaan yang diberikan oleh Alloh SWT, berupa penglihatan yang sehat, yang
mampu melihat segalanya dengan indah, yang mampu membedakan indahnya setiap
warna di muka bumi. Kami terbagi menjadi dua golongan, buta warna parsial dan
buta warna total. Anda tau apa yang aku rasakan ketika menulis ‘Buta Warna’?
seperti menarik setiap jari untuk dilepas, seperti mencekik leher sendiri,
karena aku pun tidak tega pada diri sendiri.
Kenapa aku harus mempermasalahkan ini? karena mereka yang
mempermasalahkan ini!!!
Aku
terlahir buta warna parsial, tidak bisa membedakan beberapa warna. Sejak aku
kecil, dari TK, SD, SMP aku merasa tidak terganggu akan hal ini. Aku menjalani
hidup seperti biasa. Buta warna bukanlah suatu penyakit yang mengancam jiwa.
Kenapa pula aku harus mempermasalahkan ini. Tapii.. ketika aku mulai SMA, hal
ini mulai terusik. Pernah suatu ketika aku tidak sengaja dites oleh teman
tentang suatu bintik-bintik warna dan menanyai apa yang terbentuk didalamnya,
tapi aku tidak bisa melihat dengan jelas, temanku pun langsung memvonis aku
buta warna. Tanpa divonis pun aku sudah tau lebih dahulu kalau aku buta warna ,
dasaaar!
Sampai
aku SMA pun orang tua belum tau bahwa aku buta warna parsial. Kenapa pula aku
harus menceritakan ini kepada orang tua, karena orang tua akan kaget pula
tentunya, dan walaupun aku jelaskan secara genetika tentang pewarisan sifat ini
pasti mereka tidak akan paham -_-
Tiga
tahun SMA akan segera berakhir, sebentar lagi akan ada SNMPTN dimana siswa
dapat memilih jurusan di PTN yang ia
inginkan dengan menggunakan nilai rapor. Langsung heboh seangkatan, pada
bingung mau masuk jurusan apa, tak terkecuali aku. dalam pikiranku, kenapa pula
mereka harus bingung, mereka punya penglihatan yang normal, tinggal pilih yang
mana mereka inginkan. Sedangkan aku, harus melihat setiap jurusan IPA, apakah
boleh seorang buta warna parsial masuk jurusan tersebut.
Aku
lihat sana sini, jurusan ini itu, dan kesimpulannya jurusan kesehatan memang
tidak boleh buta warna, baik total maupun parsial, tertutup sudah gerbang
KESEHATAN. Kemudian jurusan teknik, memang sebagian ada yang memperbolehkan,
seperti teknik sipil, teknik elektro dan teknik industri tapi justru aku yang
belum berminat. Sempat terbesit pikiran apa aku ambil jurusan IPS saja… tapi
jika dipikir kembali, untuk apa ilmu sainsku selama 3 tahun ini, apa tidak
mubadzir? Baiklah, aku coba cari lagi jurusan lain. Aku tertarik dengan bidang
pertanian, dan pikiranku tertuju pada Agribisnis, terdengar asing dan aku
membayangkan tentang bisnis-bisnis begitu, hehe. Kebetulan memang tidak ada
syarat tidak boleh buta warna. Baiklah ku mantapkan itu.
Ternyata
aku tidak lolos SNMPTN undangan L sedih sekali.
Ya Alloh begini susahnya hidup sebagai buta warna parsial. Tiap ditanya orang
sekitar, ‘kenapa tidak ambil kesehatan yan? Kenapa tidak mencoba kedokteran?’,
aku hanya bisa menjawab AKU TIDAK MINAT, seandainya mereka tau, aku juga ingin
masuk kedokteran :”) tapi aku tidak bisa menipu kenyataan, aku harus realistis,
aku takut buta warna parsial ini akan mengganggu kedepannya.
Aku
lihat jurusan Kependidikan, dan sama seperti yang lain, kependidikan ipa juga
tidak memperbolehkan buta warna, kecuali fisika, matematika. Aku tidak begitu
suka hitungan pemirsaaa..
Kemudian
jurusan terakhir yaitu PETERNAKAN. Aku sedikit bingung, ketika melihat
peternakan di UNDIP tidak membolehkan buta warna, sedangkan UGM boleh. Aku
lihat di UNSOED juga membolehkan. Apakah memang benar-benar boleh? Apakah tidak
mengganggu? Aku mantapkan dalam diri. Aku selalu berdoa, semoga ini tidak
mengganggu. Semoga peternakan memang jalanku.
Akhirnya
aku lolos jurusan Peternakan UNSOED lewat jalur SBMPTN. Jalur ujian tulis
dengan soal-soal yang sangat Cetar Membahana Badai!! Alhamdulillah, disaat
orang lain belum mendapat apa yang mereka inginkan, aku hanya bersyukur. Aku
tidak pernah membayangkan masuk jurusan peternakan dari SD sampai SMA.
Aku
hanya ingin berkata, bersyukurlah kalian yang memperoleh kesempurnaan
penglihatan. Kalian tidak tau bagaimana perasaan kami. Kami tidak bisa bergerak
bebas kemana kami mau. Banyak peraturan dan larangan yang secara langsung
ditujukan kepada kami. Aku tidak menganggap ini sebuah diskriminasi, karena ini
juga untuk kepentingan kami para buta warna agar proses pembelajaran tidak
terganggu. Dari sini kami dapat belajar bertahan, tabah, sabar., mampu menerima
keadaan. Jadi, tolong, jangan menyakiti perasaan kami, walaupun niat kalian
hanya untuk candaan.
Hal
yang paling menyakitkan itu ketika orang sekitar tidak ada yang tau bahwa aku
buta warna parsial, tapi mereka dengan tanpa dosa membuat sebuah lelucon yang
mengejek tentang buta warna. Menganggap para buta warna tidak berkesempatan
meraih apa yang diinginkan.
Demikian
sepenggal kisah hidup yang kumiliki. Mungkin akan jelas berbeda ketika
seseorang yang buta warna Total yang bercerita. Dan jelas akan berbeda lagi
bila yang bercerita orang yang benar-benar tidak bisa melihat (tuna netra).
Bersyukurlah, bersyukurlah, bersyukurlah. J semangat
menyambut masa depan yang cerah!!!! Maju terus pantang menyerah!!!
Komentar
saya tertarik membaca pengalamannya
kayaknya kita pernah ketemu, bisa sharing2 dong masalah kerjaan yang digeluti dan prosesnya
sama2 mengalami hal yang serupa nih
ini alamat emailku adidian30@yahoo.co.id kalau ingin berbagai kontak, jujur aku bahkan lupa kalau bikin blog ini, hehe